TERNYATA AKU PINGSAN.......
Pagi ini, aku bangun tak seperti hari biasanya.
Mataku terbuka tanpa aku mendengar suara alarm hanphoneku yang sebelumnya tak
pernah absen untuk membangunkanku sholat subuh dan kulihat hanphone kecilku
masih tergeletak di samping bantal. Aku sangat kaget karna baru kali ini aku
terlambat sholat subuh, Cepat-cepat kusingkirkan selimut kesayanganku dan
segera melipatnya dengan rapi dan akupun segera beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah
sholat akupun mandi dan segera mengenakan baju kuliahku yang biasanya kupakai
kekampus dan setelah itu aku beranjak ke tempat penyimpanan sepatu yang terbuat dari dos bekas karna tak
mampu membeli rak sepatu, segera memakai sepatu coklat muda bertali putih yang
kecoklatan karna tak pernah di cuci.
Setelah persiapanku selesai, akupun keluar dari
kamar kostku. Kuturuni anak tangga yang menghubungkan lantai atas dan lantai
bawah. ”Aneh!!!”, pikirku dalam hati. Mulai kapan suasana kostku jadi sunyi
seperti ini???
“ibuu....”, panggilku untuk ibu pemilik kost memecah
kesunyian. Namun tak ada jawaban sama sekali. “Mungkin ibu kost pulang
kerumahnya kali yahh,”, bisikku dalam hati. Kucoba tuk singgah di depan kostku
yang kebetulan juga dia menjual cemilan sama dengan ibu kostku akupun berteriak
belii...belii...belii...Namun tidak ada jawaban yang kudengar. “Mungki ibu
kostnya lagi masak kali?”, bisikku dalam hati lagi.
Lalu akupun berangkat kekampus
menulusuri jalan-jalan tikus yang sering kulewati jika terburu-buru kekampus
akupun memutuskan untuk sarapan dikantin karna toko ibu kost lagi tutup.
“adell panggilku untuk teman sekelasku di
perkuliahan, namun aneh dia malah berjalan dan tidak menggubrisku sama sekali,
“mungkin dia lagi terburu-buru”. Akupun melanjutkan perjalanan menuju kampus,
setelah beberapa menit akupun sampai di fakultas, maklum kost dan fakultas aku sangat dekat
jadi bisa di tempuh dengan berjalan kaki.
“Kenapa kelas sunyi yahh”, bisikku dalam hati.
Hampir semua teman kelas belum masuk dan yang ada hanya sry, dilla, ira, nurmi,
dan marham serta aku yang duduk sendiri di pojok depan, sengaja aku duduk
sendiri dan menjauh dari mereka karna aku memang malas bicara dan bergaul
semenjak masuk kuliah. Tapi sudahlah tidak usah di bahas lagi.
Lama aku menunggu pak dosen atau bu’
dosen namun tak satupun dari mereka yang mucul untuk memberi kami pelajaran,
akhirnya aku memutuskan untuk bolos dan berniat untuk pergi ke bukit samata
yang tak jauh dari kampusku hanya menyebrangi jalan raya yang lumayan padat
dengan kendaraan, sebelum berangkat
kebukit aku melihat mifta dia adalah
teman yang pertama kukenal saat aku masih mahasiswa baru di kelas, akupun berniat untuk mengajaknya bolos namun
dia sangat terburu-buru menaiki motor dan tak mendengar panggilanku diapun pergi
entah kemana.
Akupun memutuskan untuk pergi
sendiri, jadi aku berjalan dengan santai sambil menikmati hembusan angin yang
menghapus keringat, langkahku menuju bukit tidak seberapa jauh lagi. Kupercepat
langkahku karna aku sudah tidak sabar untuk sampai di bukit, tubuhku yang penuh
dengan keringat dan krongkongan yang serasa sudah kering mulai membutuhkan
cairan yang dingin dan manis..”sebut saja TEH GELAS”hehehehe....Namun kecepatan
langkahku semaki berkurang kulihat banyak mobil dan sepeda motor yang terparkir
tidak beraturan membuat jalan menjadi macet. “kayaknya ada yang kecelakaan
dehh”,tanyaku dalam hati.
Entah mengapa hatiku dag..dig..dug..saat aku melihat
motor hijau terkapar, motor yang mirip dengan milik kakakku. Langkahkupun makin
cepat hingga kakiku melangkah menuju kerumunan orang banyak, kulihat santi dan
hampir semua teman kelasku ada pada kerumunan. Kuhampiri mereka. Santi siapa
yang kecelakaan? namun anehnya dia sama sekali tidak melirik dan menjawab
pertanyaanku, aku sedikit kesal akhirnya aku memaksakan tubuh kecilku untuk
masuk di tengah kerumunan orang banyak untuk memastikan siapa yang kecelakaan,
setelah kulihat sosok tubuh kurus yang dilumuri darah dan tak sadarkan diri.
Aku sangat kaget melihatnya karna tak lain itu adalah tubuhku, tubuhku terjatuh
dan terluka hingga tak sadarkan diri. Kuhampiri tubuhku dan bertanya pada diri
sendiri, Tuhan mengapa ini terjadi? Akupun bingun dengan diriku sendiri.
Setelah
beberapa menit mobil ambulance telah tiba, tubuhku di angkat oleh beberapa
orang yang tak ku kenal, mobil itu melaju dengan cepat dan tepat hingga tubuhku
sampai pada pembaringan yang biasa di sebut ruang ICU. Beberpa orang berbaju
putih berlari sambil bergantin memegan benda yang tak ku tau namanya apa.
Beberapa menit kemudian tubuhku dibalut verban dan tusukan jarum spoit yang
berisi dengan cairan obat.
Bayangku lenyap merasuk kedalam tubuhku yang lemas
hingga aku tersadar dari tidurku yang lelap. Ternyata banyak orang
disekelilingku.
Aku tak
banyak menggingat mengapa? Dan bagaimana? aku bisa jatuh dari motor milik
kakakku, yang kuingat hanya belajar naik motor setelah sholat subuh karna aku
melihat jalan masih sepi hanya ada satu dua motor yang lewat, akupun memberanikan diri untuk mengendarai
motor dan menyebrangi jalan namun aku
tidak menyadari ternyata ada mobil truk yang melaju sangat kencan dan akupun
tertabrak. Entah bagaimana keadaanku selanjutnya. Yang kutau tubuhku terkapar
dan dirawat di ruang ICU.
aku akan bercerita lagi jika semuanya akan baik-baik saja........